PENERAPAN VLSM DALAM PENGATURAN IP ADDRESS
1. Pengertian VLSM
VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah teknik pembagian subnet dengan panjang subnet mask yang berbeda-beda sesuai kebutuhan jumlah host di setiap jaringan.
Artinya: tidak semua subnet harus memiliki ukuran yang sama — bisa besar, bisa kecil, tergantung kebutuhan.
Tujuan utama:
-
Menghemat IP Address (tidak boros).
-
Menyesuaikan jumlah host pada tiap subnet secara efisien.
-
Membuat struktur jaringan lebih rapi dan terencana.
2. Contoh Masalah (Tanpa VLSM)
Misalnya kamu punya jaringan:
192.168.10.0/24
Total host tersedia = 254
Kamu butuh subnet untuk:
-
A. 100 host
-
B. 50 host
-
C. 25 host
-
D. 10 host
Kalau pakai subnet mask sama (misalnya /26 = 62 host), maka kamu harus buat 4 subnet ukuran sama (62 host).
Masalahnya: subnet A butuh 100 host → gak cukup!
Subnet D cuma butuh 10 host → terlalu besar!
Akhirnya IP banyak yang terbuang.
3. Dengan VLSM
Kita bagi subnet berdasarkan kebutuhan host terbesar → terkecil.
Langkah-langkah:
Urutkan kebutuhan host dari terbesar ke terkecil
A (100), B (50), C (25), D (10)
Tentukan subnet mask masing-masing
| Kebutuhan Host | Subnet Mask | CIDR | Usable Host |
|---|---|---|---|
| 100 | 255.255.255.128 | /25 | 126 |
| 50 | 255.255.255.192 | /26 | 62 |
| 25 | 255.255.255.224 | /27 | 30 |
| 10 | 255.255.255.240 | /28 | 14 |
Alokasikan alamat IP dari jaringan utama 192.168.10.0/24
| Subnet | Network | CIDR | Range Host | Broadcast |
|---|---|---|---|---|
| A | 192.168.10.0 | /25 | 192.168.10.1 – 192.168.10.126 | 192.168.10.127 |
| B | 192.168.10.128 | /26 | 192.168.10.129 – 192.168.10.190 | 192.168.10.191 |
| C | 192.168.10.192 | /27 | 192.168.10.193 – 192.168.10.222 | 192.168.10.223 |
| D | 192.168.10.224 | /28 | 192.168.10.225 – 192.168.10.238 | 192.168.10.239 |
Total masih dalam 1 jaringan utama /24
Tidak ada IP yang terbuang berlebihan
Setiap subnet sesuai kebutuhan
4. Kelebihan VLSM
-
Efisien dalam penggunaan alamat IP.
-
Dapat disesuaikan dengan kebutuhan jaringan yang berbeda.
-
Cocok untuk jaringan skala besar (misal perusahaan, kampus, instansi).
-
Dapat digunakan bersama CIDR (Classless Inter-Domain Routing) untuk routing dinamis.
5. Kekurangan VLSM
-
Perencanaan harus cermat (kalau salah bisa tumpang tindih).
-
Lebih kompleks daripada subnetting biasa.
-
Membutuhkan router yang mendukung routing classless (seperti RIP v2, OSPF, EIGRP, dsb).
6. Kesimpulan
VLSM = teknik pembagian jaringan yang fleksibel dan efisien.
Dengan VLSM, tiap bagian jaringan mendapat IP sesuai kebutuhan host-nya tanpa pemborosan.
Metode ini sangat penting untuk desain jaringan perusahaan dan menjadi dasar dalam perancangan IP plan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar